Koridor kampusku sudah sepi sejak pukul 8 tadi. Ya jelas saja sepi karna memang sudah tidak ada lagi kegiatan belajar-mengajar disini. Tapi aku masih ingin berlama-lama disini. Melihat dia yang sedang asyik dengan kanvas dan kuasnya. Sesekali aku menggunakan kamera di ponselku untuk membidiknya, menyimpan setiap gerak-gerik yang ia lakukan.
Sudah sebulan ini aku memperhatikannya. Tepatnya sejak aku dan dia tidak sengaja bertemu di salah satu acara sebuah organisasi di kampusku. Ia seperti magnet yang membuatku selalu ingin melihatnya. Melihatnya? Ya, melihatnya dari kejauhan. Bersembunyi dibalik keramaian. Atau seperti yang aku lakukan saat ini, bersembunyi dibalik pilar.
Jangan tanyakan padaku apakah aku tidak ingin dekat dengannya? Oh ayolah gadis mana yang tidak ingin dekat dengan seseorang yang ia sukai. Aku juga ingin mengenalnya. Aku juga ingin berada di posisi teman-teman wanitanya yang bisa bersenda gurau dengannya, membicarakan hal-hal gila yang bisa membuatnya tertawa. Aku ingin tapi aku tidak mempunyai keberanian untuk melakukannya. Jika dibandingkan dengan seluruh gadis dikampusku, aku hanyalah debu kecil yang tak terlihat. Karna tak terlihat itulah, mungkin ia sama sekali tidak menyadari keberadaanku selama ini.
Bagiku, bisa melihatnya dari jarak sejauh ini saja sudah cukup. Melihatnya tertawa, melihatnya melakukan hal-hal gila yang mengaduk perut, melihatnya menuntun kuas diatas kanvas, itu semua sudah lebih dari cukup. Tidak perlu ia tahu siapa aku.
-Sincerely-
Pengagum Rahasiamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar