Apa yang ada dibenak lo ketika ada orang penyebutkan kata PHO alias perusak hubungan orang? Sebelum gue nerusin tulisan ini, gue mau sedikit berbagi cerita ke lo semua. Of course masih ada kaitannya dengan PHO.
Gue punya temen, sebut aja namanya Rina. Beberapa bulan yang lalu dia sedang menjalin kasih dengan seorang laki-laki yang sebut saja namanya Ari. Hubungan mereka berlangsung cukup lama. Ari adalah sosok laki-laki yang tidak begitu menyukai dunia maya. Terbukti dengan ia tidak mempunyai akun facebook dan twitter. Karna hal itu pula, Rina tidak perlu was-was mengawasi Ari karena ia yakin Ari tidak akan macam-macam dibelakangnya. Rina berpikiran, "bagaimana mungkin Ari bisa macam-macam dibelakangnya, facebook twitter aja dia nggak punya."
Seiring berjalannya waktu, mungkin karna pengaruh pergaulan teman-temannya, tiba-tiba saja Ari mempunyai akun facebook dan twitter. Pada saat itu Rina sama sekali tidak mempunyai pikiran negatif pada kekasihnya itu. Lambat laun, Rina merasa ada kejanggalan pada Ari. Ari berubah menjadi cuek dan dingin. Alhasil, ia mencoba mencari tahu ada apa dengan Ari. Suatu hal yang mengejutkan ia temukan di akun twitter Ari. Tanpa sepengetahuan Rina, ternyata Ari sangat sering menjalin komunikasi dengan salah satu perempuan sebut saja namanya Dini. Bahkan semenjak Ari mengenal Dini, Ari mulai sering berbohong pada Rina. Diam-diam Dini dan Ari sering jalan berdua.
Rina hanya bisa diam dan bungkam seribu bahasa. Kenapa? Karna rasa percayanya pada Ari begitu besar. Dan setiap Ari ditanya siapa Dini, ia hanya menjawab "hanya sebatas teman". Namun, beberapa bulan kemudian, secara tiba-tiba Ari memutuskan hubungannya dengan Rina. Hanya karena Rina tidak bisa hadir ke acara ulang tahun Ari, Ari memutuskan Rina begitu saja. Alasan yang konyol, bukan? Hati Rina hancur, kepercayaannya selama ini pada Ari disia-siakan begitu saja. Kalian semua tau apa yang terjadi selanjutnya? Yap, beberapa bulan kemudian si Ari dan si Dini jadian!
Dari cerita diatas, menurut lo siapa yang salah? Rina, Ari, atau Dini? Mungkin sebagian besar dari kalian akan menjawab bahwa Dini'lah yang salah. Tapi menurut gue, dalam situasi itu semuanya salah. Why? Ini penjelasan gue.
Pertama
"Orang ketiga nggak akan ada dalam kisah cinta lo kalau lo sendiri nggak ngebukain pintu buat dia."
Camkan itu dalam otak kalian. Perusak hubungan nggak akan hadir dalam kehidupan cinta lo, kalau lo nggak ngasih celah sedikit pun buat dia ngerecokin hubungan lo. Disini lo harus pinter ngejaga 'rumah' lo supaya nggak kecolongan. Caranya? Jangan pernah anggap remeh siapa pun yang deket sama pasangan lo. Maksud gue bukan lo harus negatif thinking atau over protectif sama pasangan lo, maksud gue adalah lo harus waspada. Jangan pernah takut menanyakan hal detail tentang orang yang saat ini dekat dengan dia. Walaupun lo baru sebatas pacarnya dia, tapi lo berhak tau dengan siapa aja dia bergaul. Kalo lo selalu ada rasa 'duh kalo gue tanya-tanya mulu ntar gue dikira terlalu ngekang dia lagi.'. Satu hal yang perlu lo inget, lo itu pacarnya! Kalo emang lo cemburu, ya lo bilang to the point, kalo lo nggak suka dia deket sama seseorang yang menurut lo udah melebihi batas kewajaran ya lo sampein itu ke dia. Justru kalo dia berpikiran lo terlalu ngekang dia, ada kesalahan dalam diri pasangan lo.
Next, usahain lo selalu ada waktu buat dia. Kenapa? Karna dia akan jauh lebih ngerasa diperhatiin sama pasangannya. Jangan sampe karna lo terlalu sibuk sama dunia lo sampai akhirnya lo lupa kalo dia itu butuh kehadiran lo. Mungkin sekali dua kali lo nggak bisa nemenin dia it's oke. Tapi kalo keterusan....ya itu kebodohan lo sendiri. Pasangan lo pasti akan cari orang yang bisa nemenin dia setiap saat, setiap dia membutuhkan seseorang untuk menjadi tempat curhatnya. Jangan lo pikir orang yang biasa nemenin dia kalo lo lagi nggak bisa nemenin dia and denger curhatan dia itu nggak akan bawa pengaruh buat hubungan lo dan dia, lo salah kalo lo berpikiran kayak gitu. Justru mereka'lah yang berpeluang besar. Contoh:
A: Yang, besok temenin aku nyari buku dong.
B: Maaf beb aku udah ada janji sama temen aku besok. Kamu pergi sama 'C' dulu deh.
A: Ya udah deh..
*kalo lo yang baca ini adalah seorang cewek, si 'c' adalah sahabat cowok lo. begitu juga sebaliknya
Pepatah bilang lebih baik
mencegah daripada mengobati bukan? Lo lebih pilih mencegah supaya
hubungan lo dan dia awet atau mengobati luka karna keteledoran lo
sendiri?
Kedua
Ketika lo udah menjalin komitmen sama seseorang, itu artinya lo harus bisa menjaga perasaan pasangan lo. Yang sebelumnya lo bebas bergaul dengan siapa aja, ketika lo sudah berkomitmen dengan seseorang lo nggak bisa seenak jidat lo pergi kesana kemari. Lo harus ngasih kabar ke pasangan lo, lo harus (paling tidak sedikit) membatasi pergaulan lo dengan lawan jenis, dll. Kenapa gue bilang lo paling tidak sedikit membatasi pergaulan? Karna menurut gue ketika lo terlalu welcome dengan seseorang terutama seseorang itu adalah lawan jenis lo, secara nggak langsung lo udah ngebuat pasangan lo (paling tidak) memudarkan 5-10% rasa percaya dia ke lo.
Buat lo yang 'katanya' nggak suka terlalu dikekang oleh pasangan, seperti yang gue bilang diatas, lo harus pinter ngejaga perasaan pasangan lo. Sekali aja dia tau lo bohong, ya jangan pernah lo salahin dia kalo dia terlalu ngekang lo dan jangan berharap dia bakal percaya 100% sama lo. Lo harus pinter membatasi diri dengan lawan jenis. Bullshit, kalo ada orang yang mengaku bahwa dia bukan tipe orang yang pencemburu. Karna menurut gue, pada dasarnya setiap manusia mempunyai sifat itu.
Ketika lo merasa jenuh dengan pasangan lo, usahakan lo jujur ke dia kalo lo sedang mengalami yang namanya fase kejenuhan. Gue yakin ketika lo terbuka, pasangan lo juga akan terbuka. Dia akan dengan mudahnya memberi 'toleransi' ke lo. Lo salah kalau lo melampiaskan kejenuhan lo pada orang lain, terutama pada lawan jenis. Karna hal itu adalah pemicu utama rusaknya suatu hubungan. Lo harus pinter mengendalikan rasa jenuh lo itu.
Ketiga
Apa yang lo banggain ketika lo berhasil merebut kekasih orang? Apa yang lo dapetin ketika lo berhasil ngeliat orang lain kehilangan orang yang dicintai karna ulah lo sendiri? Apa lo bahagia?
Lo udah tau kalo dia udah punya pacar, tapi kenapa lo masih ngerecokin hubungan mereka? Lo cemburu dengan kebahagiaan orang lain atau...lo suka pacar orang tersebut? Lo suka sama pacar orang, itu salah? Tentu tidak! Suka, sayang, cinta bisa datang ke siapa saja dan kapan saja. Tapi lo salah ketika lo mempunyai rasa ingin memiliki dia secara berlebihan. Semua yang berlebihan akan berujung dengan menghalalkan segala cara. Lo nggak akan peduli siapa orang yang lo sakiti, lo nggak akan peduli apa dampak dari perbuatan lo itu. Yang lo peduliin hanya, 'gue harus berhasil dapetin apa yang gue mau.' atau 'gue cinta sama dia, gue yang lebih pantes sama dia.' Lo bahagia karna lo udah berhasil dapetin apa yang lo mau, tapi apa bahagia itu berlangsung lama?
Dan ketika lo diperlakukan orang lain sama seperti waktu lo ngerusak kebahagiaan orang lain, lo marah kan? lo jengkel kan? Gue tanya deh, kenapa lo marah? Toh, lo juga pernah ngelakuin hal itu kan? Apa yang lo lakuin atas nama cinta itu bukan cinta yang sesungguhnya. Itu cuma sebuah rasa keegoisan dan rasa penasaran yang bercampur menjadi satu dan lo salah artikan sebagai 'cinta'.
Sejujurnya, ketika lo berhasil mendapatkan 'kekasih' itu, lo terjerumus ke dalam suatu permasalahan besar. Dia bisa berpaling begitu saja dari kekasihnya terdahulu hanya gara-gara lo, dan ketika lo sudah menjadi kekasih barunya, apa lo bisa menjamin kalo dia akan setia sama lo?
Semua yang gue tulis disini hanya untuk sharing. Gue nulis ini menurut pandangan gue dan beberapa kisah temen gue (dan mungkin termasuk gue) yang pernah mengalami hal diatas. Kalo lo punya pendapat lain, setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda bukan? ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar