Dia...orang pertama yang mengajarkanku banyak arti tentang kehidupan
Dia...orang pertama yang membuatku berdecak kagum akan sikapnya
Dan dia...bagaikan nikotin yang membuatku candu akannya
Hingga aku lupa, siapa aku dan siapa dia
Aku lupa bahwa dia terlalu sulit untuk ku gapai
Aku lupa bahwa ada banyak perbedaan diantara kita
Aku lupa bahwa sampai kapanpun perbedaan itu tidak akan bisa kami lebur
Dan...ya, akhirnya perasaan itu semakin dalam dan semakin dalam
Bertahun-tahun aku menyembunyikannya
Jangan tanyakan seberapa sering aku memimpikan bisa bersama dengannya
Jangan tanyakan seberapa sering aku menceritakan segala sesuatu tentangnya
Jangan tanyakan seberapa sering aku tersenyum ketika namanya muncul dalam deret pesanku
Sering...sangat sering!
Ingin rasanya aku menjerit dan meluapkan semuanya
Semua tentangnya begitu indah dan sempurna dimataku
Ribuan orang membangunkanku dari alam mimpiku
Menyadarkanku kembali akan perbedaan diantara kita
Aku ingin mengingkari semuanya
Tapi dia? dia memaksa dan menyeretku untuk mengingat kembali akan perbedaan itu
Sepertinya memang dia tidak menginginkan aku dan dia menjadi "kita"
Lalu apa yang bisa aku lakukan?
Pantaskah aku jika masih menginginkan dia dalam hidupku?
Pantaskah aku jika berharap suatu saat nanti aku dan dia akan menjadi kita?
Oh Tuhan...apa aku salah mencintai salah satu ciptaan-Mu itu?
Kini, aku dan dia semakin menjauh
Aku dengan duniaku yang baru dan dia dengan dunianya
Dan aku berharap suatu saat nanti aku dan dia bisa menjadi kita yang dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar